oleh Rusdi Warge Betawi pada 7 November 2010 jam 19:44
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw Pernah Bersabda :
Allah menciptakan terompet yang mempunyai mulut seperti pipa yang luasnya seluas dunia. Ia mempunyai empat cabang, yang pertama berada di Timur, yang kedua di Barat, yang ketiga dibawah bumi ketujuh. Dan didalam terompet tersebut terdapat pintu-pintu sebanyak hitungan ruh makhluk. Satu pintu untuk nyawa para Nabi, satu pintu untuk ruh Malaikat, satu pintu untuk ruh Jin, dan satu pintu untuk ruh Manusia. Demikian juga terdapat pintu untuk ruh setan, binatang buas, binatang liar, binatang-binantang kecil sepeti semut dan hama, hingga mencapai tujuh puluh jenis.
Allah menyerahkannya pada Israfil as dan ia meletakkannya di mulutnya sambil menunggu kapandiperintahkannya untuk meniupnya. Israfil akan meniupnya sebanyak 3 kali tiupan. Tiupan pertama adalah tiupan peringatan sehingga gemparlah semua yang ada dilangit dan dibumi kecuali yang dikehendaki oleh Allah. Lalu Allah memerintahkan Israfil untuk memanjangkan tiupan hingga gunungmenjadi hancur, langit menjadi tercerai berai, bumi menjadi mengkerut bagaikan sampan diair. Perempuan yang mengandung saat itu juga melahirkan, yang menyusui saat itu juga air susunya berhenti, anak-anak menjadi beruban.
Sedangkan setan lari terbirit-birit kesemua penjuru. Akan tetapi Malaikat menemukan mereka, memukul wajah mereka dan memaksa mereka untuk kembali. Allah telah menggambarkan hari tersebut dengan yaumuttanad (hari panggil-memanggil), yaitu hari ketika manusia lari berpaling ke belakang.
Pada saat itu bumi terbelah. Mereka melihat ke arah langit dan mendapati bintang-bintang berhamburan, matahari dan bulan lenyap, langit jatuh satu persatu. Semua yang mati pada saat itu berada dalam kondisi lalai. Kondisi seperti itu berlangsung selama empat puluh tahun atau sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah.
Allah memerintahkan Israfil untuk melakukan peniupan kematian yang kemudian Ia berkata: "Hai ruh-ruh yang telanjang dan jasad-jasad yang hancur binasa, keluarlah dengan perintah Allah SWT." lalu matilah semua yang ada dilangit dan dibumi kecuali yang dikehendaki Allah, yaitu para saksi yang berjumlah 12 : Jibril, Mikail, Israfil, 'Izrail, dan delapan malaikat pemikul 'Arsy. Setelah itu dunia sepi tanpa manusia, jin, dan juga binatang. Pemandangan seperti inilah yang dilihat oleh Iblis -- la'natullahi'alaihi.
Allah berfirman kepada Malaikat Maut: "Aku menciptakanmu untuk membantu-Ku mencabut nyawa sejumlah orang yang pernah ada sejak pertama dan sampai akhir, dan Aku menjadikan kekuatanmu seperti kekuatan penghuni bumi dan langit. Sekarang, Aku mewakilkan kepadamu pakaian kemarahan, maka turunlah kamu dengan kemarahan dan kekuasaanKu kepada Iblis. Berikan ia pedihnya kematian yang dirasakan oleh jin dan manusia sejak pertama sampai yang terakhir dengan berlipat ganda. Dan bawalah malaikat penjaga neraka sebanyak tujuh puluh ribu yang masing-masing membawa rantai dari neraka."
Lalu Malaikat Maut meminta ijin kepada malaikat Malik untuk turun ke neraka. Dia membukakan neraka, kemudian malaikat maut turun kesana dalam bentuk yang jika penghuni langit dan bumi melihatnya maka, mereka akan mati. setelah itu ia datang ke Iblis dan langsung memukulnya. Seketika itu juga si keparat pingsan. Saat menerima pukulan tersebut, ia mengerang dengan erangan yang jika didengar oleh penghuni langit dan bumi mereka semua akan pingsan. Lalu Malaikat Maut berkata kepadanya: "Diamlah hai laknat, saya akan menyiksamu dengan kematian sesuai dengan umur yang telah kamu pakai dan kurun yang telah kamu gunakan untuk menyesatkan."
Lalu Iblis lari ke Barat, akan tetapi Malaikat Maut tetap melihatnya, ia tetap berada dihadapannya. Kemudian ia lari ke Timur dan Malaikat Maut tetap melihatnya, ia tetap berada dihadapannya. Lalu ia menyelam ke lautan, akan tetapi laut tidak menerimanya. Ia tetap lari. Tapi tidak ada ruang baginya sampai ia berada ditengah dunia, persis diatas kuburan Adam. Ia kemudian berkata: "Hai Adam, lantaran kamu saya dilaknat dan dikutuk." Iblis kemudian berkata kepada Malaikat Maut: "Dengan apa lagi kamu akan menyiksaku dan dengan azab apalagi kamu akan mencabut nyawaku..??" "Dengan siksaan neraka syair." jawab Malaikat Maut.
Setelah itu Iblis terlempar ke tanah. Ia berteriak dan sekali waktu ia berlari, hingga akhirnya ia sampai kesuatu tempat dimana ia terjatuh. Disana penduduk neraka telah siap dengan rantai dan gelang dari neraka sehingga saat itu bumi terasa seperti api yang membara. Mereka menangkap dan merantainya dengan rantai dari neraka dan ia merasakan siksaan pencabutan nyawanya.
Allah kemudian memerintahkan lautan untuk mengering karena telah berakhir masanya, akan tetapi lautan berkata kepadanya: "Saya sangat sedih, akan kemana ombak dan kebesaranku nanti...!" Malaikat Maut kemudian berteriak kepadanya dan seketika itu juga airnya hilang, lenyap seperti tidak pernah ada. Lalu Allah memerintahkan kepada Malaikat Maut untuk meruntuhkan gunung karena telah berakhir masanya. Akan tetapi sama seperti lautan, ia juga mengeluh dan berkata: "Saya sedih, akan kemana kebesaran dan ketinggianku." Malaikat Maut berteriak, saat itu juga gunung menjadi rata. Lalu Allah memerintahkan bumi untuk hilang karena masanya telah habis akan tetapi ia juga berkata, " Saya sedih, akan kemanakah kekuasaan, pepohonan dan sungai-sungaiku...?" Malaikat Maut pada saat itu berteriak dan pada saat itu gugurlah tebing-tebingnya, lenyaplah airnya. Lalu Malaikat maut ke langit dan berteriak dengan satu kali teriakan yang menyebabkan matahari dan bulan bertubrukan dan bintang-bintangnya berantakan. Setelah itu Allah berkata kepada Malaikat Maut: " Siapakah makhlukKu yang masih tertinggal?"
"Jibril, Mikail, Israfil dan Izrail." jawab Malaikat Maut. "Sekarang cabutlah nyawa Jibril!" Lalu ia mencabutnya dan seketika itu juga Jibril terjatuh seperti onggokan gunung yang sangat besar. Setelah itu Allah memerintahkan lagi, "Sekarang cabutlah nyawa Mikail!" Setelah Malaikat Maut mencabut nyawa Mikail, Allah memerintahkan kembali untuk mencabut nyawa Israfil.
Setelah tidak ada lagi makhluk yang masih hidup selain Malaikat Maut, Allah berfirman kepadanya: "Dan sekarang kamu wahai Malaikat Maut, pergi dan matilah diantara surga dan neraka." Dia kemudian pergi dan mati sebagaimana yang diperintahkan Allah.
Setelah itu Allah berfirman: "Siapakah yang mempunyai kekuasaan hari ini?" Allah mengulang sampai tiga kali, akan tetapi tidak seorangpun yang menjawabnya sampai Allah berfirman lagi: "Yang berkuasa adalah Allah Maha Esa dan Maha Perkasa." Setelah itu Allah berfirman kembali: "Dimanakah para raja dan orang-orang yang dulu mempunyai kekuasaan...?" Lalu Allah menjadikan gunung seperti kapas yang tertiup. Allah juga melipat bumi tempat para pelaku maksiat berpesta pora. Disana Allah menciptakan Jahanam. Lalu Allah menggantikannya dengan tanah putih. Disana Allah membangun surga ketempat itulah akan dikumpulkannya seluruh makhluk.
Setelah itu Allah menghidupkan Jibril, Mikail, Israfil, dan 'Izrail. Yang pertama bangun adalah Israfil yang langsung mengambil terompet dan mendatangi Ridwan dan meminta menghias surga untuk Muhammad Saw dan Para Umatnya. Lalu Jibril datang dengan membawa Buraq yang sudah diberikan pelana dari surga dan membawa bendera hamd (pujian) dan dua buah pakaian dari surga. Untuk beberapa saat ia mencari-cari dan tidak menemukan kuburan Rasulullah Saw, beberapa saat kemudian muncullah tiang cahaya yang menjulang tinggi keatas dari kuburan beliau. Jibril kemudian berkata:
"Hai Israfil, panggillah Muhammad karena dengan panggilanmu semua makhluk akan dikumpulkan." "Tidak, kamu saja Jibril, karena kamu adalah kekasihnya selama didunia." "Saya malu," jawab Jibril, "Tidak apa-apa, panggillah!" lalu Jibril memanggil beliau: "Wahai ruh yang harum! bangunlah untuk penentuan qadha' dan hisab dan untuk menghadap kepada Ar-Rahman."
Setelah panggilan itu terbelahlah kubur Rasulullah dan tiba-tiba beliau sudah duduk sambil mengibas-ngibaskan debu yang ada dirambut dan dijenggot beliau. Lalu Jibril datang mendekati beliau dan memberikannya pakaian. Melihat kedatangan Jibril, Rasulullah Saw berkata kepadanya, "Jibril, Hari apa ini..?" "Ini adalah hari kiamat, hari kebangkitan dan penyesalan," Jibril memberikan penjelasan.
Begitu mendengar penjelasan Jibril, beliau tertegun untuk beberapa saat kemudian berkata: "Kalau begitu, berikan aku kabar gembira wahai Jibril..!"
"Saya membawakan Buraq, bendera pujian dan mahkota." "Bukan itu maksudku." kata beliau. "Kalau begitu surga telah dipersiapkan dan neraka telah ditutup untuk menyambut kedatanganmu." "Bukan itu maksudku. Saya ingin mengetahui nasib dari umatku yang berdosa. Mungkin saja kamu meninggalkannya diatas Sirath."
Mendengar apa yang dikatakan beliau Israfil menyela: "Demi keagungan Tuhanku, aku belum meniup terompet wahai Muhammad." Izrail memberitahukan kalo belum ada yang dibangkitkan selain mereka. Setelah mendengar itu beliau berkata: "Kalau begitu, sekarang saya bisa tenang dan lega."
Lalu beliau mengambil mahkota dan mendekat kepada Buraq. Akan tetapi Buraq berkata: "Demi keagungan Tuhanku, saya tidak mau dikendarai kecuali oleh Muhammad bin 'Abdullah sang Yatim dan pemilik Al-Qur'an."
"Hai Buraq saya adalah Muhammad," tegas beliau. Setelah mendengar itu, Buraq menjadi tenang dan beliau menaikinya, lalu pergi ke pintu surga. Sesampai disana beliau langsung bersujud. Lalu mendengar suara yang memanggilnya: "Angkatlah kepalamu karena hari ini bukanlah waktunya untuk ruku' dan sujud, melainkan hari perhitungan dan siksaan. Angkatlah kepalamu dan sekarang mintalah, Aku akan memberikannya."
"Tuhanku, apa yang Engkau janjikan untuk umatku..?" "Aku akan memberikan apa yang membuatmu ridha." Lalu Allah memerintahkan Israfil meniup terompet kebangkitan. Israfil kemudian meniupnya dan berkata: "Wahai tulang belulang yang berserakan, jasad yang telah lebur, kulit yang sobek, rambut yang berguguran, bangunlah untuk proses pengadilan..!"
Lalu mereka bangun dengan izin Allah. Mereka melihat langit yang telah bolong, bumi yang telah diganti, matahari yang telah ditutupi, timbangan yang telah ditegakkan, surga yang telah dihamparkan serta hal-hal lainnya. Menyadari hal tersebut, mereka kemudian berkata: "Celaka, siapa yang membangkitkan kami dari tidur kami..?" Sementara orang-orang beriman berkata: "Inilah yang dijanjikan oleh Ar-Rahman. Dan telah benar apa yang disampaikan oleh para rasul."
Mereka kemudian keluar dari kubur dalam keadaan lapar dan Allah mengirim api untuk menggiring mereka ke padang Mahsyar. Disana mereka diam selama tiga ratus tahun sambil menangis.
Dikutip dari : An-Nawadir karya dari Ahmad Syihabuddin bin Salamah al-Qalyubi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar