Sabtu, 18 Agustus 2012

PERISAI HITAM MALAM

mataku tersanggah topangan yang kuat.. tak mungkin terpejam.. merangkul gelapnya malam.. seakan rindu setelah lama mata ini terpejam... kumulai lagi sajakku.. setelah kubaca catatan yang lalu... ternyata cukup lama aku terdiam.. tanpa karya,,tanpa keindahan.. dan...warna itu terliahat lagi.. warna warna pelangi... cukup indah...meski tak seperti biasanya.... malam ini aku bersama pelangi.. nikmati warna warni imajinasi... aku berbincang lagi bersama malam.. lupakan mimpi yang terkelam... kucoba menata kisahku dalam satu keinginan.. membingungkan memang.... untuk kalian, aku pun demikian.. kusembunyi dalam lingkaran kata kegalauan... coba menghilang,,meski tak ada yang kutakutkan... maafkan aku.. tak pernah kubermaksut membohongi kalian... aku hanya ingin pergi dari semua ini.. tak pernah aku bermaksud permainkan hati... bukan juga bermain dengan kegalauan... aku ingin sembunyi.. lari dari kenyataan.. bahwa aku lemah,, lelah... dan aku tersadar dalam bodohku.. kegalauanku yang palsu tak bisa sembunyikan aku.... aku menangis,, merasa gagal pertahankan kepercayaan.. dan malam demi malam.. kuberselimut ragu.. jalanku tak benar.. menyimpang dari apa yang ditakdirkan... maafkan aku.. atas kebodohanku.. dan kukatakan.. aku masih disini...... masih berdir.. meski tak setegap mentari di siang hari... disanalah ada keindahan abadi.. dihiasi berjuta cahaya kedamaian dan ketenangan.. aku dan kamu melewatinya.. melangkah tergesah tanpa bisa tentukan arah... kupastikan semua tak akan terulang.. terlalu pelik dan sulit mengulang waktu yang terbuang... merajah hatiku bila waktu sempat terkenang.. lupakan.. lupakan.. lupakan... hanya itu yang teranjurkan dalam penyesalan.. bulan sabit tampak polos menatap bintang bertaburan.. seakan iri hati saksikan kebersamaan cahayanya merasa tak cukup untuk imbangi jutaan kemerlap yang hiasi malam..merasa sendiri.. ratapi kesendirian yang tak berpenghujung..lenkungkan senyuman,, tak tahu untuk siapa... dalam kesepian kata-kata pujangga..bukan untuk dia..tapi untuk mereka.. malam terus mencela hingga pagi tiba.. langit sedang bercerita tentang hukum garis di catatan takdir.. tegak lurus..dan begitu pasti..dia di batas keraguan. menghitung waktu,capai kesempurnaan.... senyumnya tak ada jawaban..malam berjalan angkuh, acuhkan kesendirian.. 20 hari lagi harus bertahan.. senyuman itu akan berubah jadi satu keindahan yang di puja... dan waktu berikutnya...perlahan tinggalkan kesempurnaannya.. maka usaha pun sia-sia.. ku tengadahkan khayalku di tengah kebisuan.. ku coba lagi meresapi keindahan malam yang dulu ku sanjungkan ternyata masih ada.. ternyata masih ada kedamaian itu ku rasakan.. masih deperti dulu.. saat ku terdiam.. mencoba tuliskan kisahku.. masih seperti dulu.. disaat ku merasa ada kedamaian bersama malam.. .....hening.... ku melangkah ke pelataran, ku hirup udara kedamaia.. masih seperti dulu.. lalu apa yang berubah?.. imajinasiku buntu tak lagi hasilkan karya.. aku merasakan kelemahan.. aku merasakan kegagala.. hasratku terabaikan.. jiwaku tak ada tujuan.. apa yang ku mau.. ??.. dan...........hening... malam tak lagi bisa menjawabny.. mungkin terlalu banyak sudah yang ku ungkapkan padanya.. mungkin dia lelah... aku pun lelah... angin menertawakan aku... ceritakan kebodohanku pada dedaunan... setiap desirannya mengolokku hingga aku terdia... ....malam..... sampaikan pada anginmu.. nyanyianmu...heningmu....damaimu... aku masih meresapi... aku masih di sini penuh dengan imajinasi"... kelam berkuasa dari gunung sampai ke pantai.. tak peduli akan langkah yang kian gontai.. hitam bak perisai.. amankan hati yang semakin lunglai.. aku berpijak padaNYa.. pada apa yang sebenarnya aku takutkan.. dan pada akhirnya tak dapat aku selesaikan.. ..hitam.. aku padamu.. engkau padaku.. selimuti dustaku.. dimana segala hayalan akan bertemu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar