Selasa, 29 November 2011

SEJARAH UUD RI 1945

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, atau disingkat UUD 1945UUD '45, adalah hukum dasar tertulis (basic law), konstitusi pemerintahan negara Republik Indonesia saat ini. [1] atau
UUD 1945 disahkan sebagai undang-undang dasar negara oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus1945. Sejak tanggal 27 Desember 1949, di Indonesia berlaku Konstitusi RIS, dan sejak tanggal 17 Agustus 1950 di Indonesia berlaku UUDS 1950. Dekrit Presiden 5 Juli 1959DPR pada tanggal 22 Juli 1959. kembali memberlakukan UUD 1945, dengan dikukuhkan secara aklamasi oleh
Pada kurun waktu tahun 1999-2002, UUD 1945 mengalami 4 kali perubahan (amandemen), yang mengubah susunan lembaga-lembaga dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia.

Daftar isi 

Naskah Undang-Undang Dasar 1945

Sebelum dilakukan Perubahan, UUD 1945 terdiri atas Pembukaan, Batang Tubuh (16 bab, 37 pasal, 65 ayat (16 ayat berasal dari 16 pasal yang hanya terdiri dari 1 ayat dan 49 ayat berasal dari 21 pasal yang terdiri dari 2 ayat atau lebih), 4 pasal Aturan Peralihan, dan 2 ayat Aturan Tambahan), serta Penjelasan.
Setelah dilakukan 4 kali perubahan, UUD 1945 memiliki 20 bab, 37 pasal, 194 ayat, 3 pasal Aturan Peralihan, dan 2 pasal Aturan Tambahan.
Dalam Risalah Sidang Tahunan MPR Tahun 2002, diterbitkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Dalam Satu Naskah, Sebagai Naskah Perbantuan dan Kompilasi Tanpa Ada Opini.

Sejarah

Sejarah Awal

Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang dibentuk pada tanggal 29 April 1945 adalah badan yang menyusun rancangan UUD 1945. Pada masa sidang pertama yang berlangsung dari tanggal 28 Mei hingga 1 Juni 1945, Ir. Soekarno22 Juni 1945, 38 anggota BPUPKI membentuk Panitia Sembilan yang terdiri dari 9 orang untuk merancang Piagam Jakarta yang akan menjadi naskah Pembukaan UUD 1945. Setelah dihilangkannya anak kalimat "dengan kewajiban menjalankan syariah Islam bagi pemeluk-pemeluknya" maka naskah Piagam Jakarta menjadi naskah Pembukaan UUD 1945 yang disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Pengesahan UUD 1945 dikukuhkan oleh Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang bersidang pada tanggal 29 Agustus 1945. Naskah rancangan UUD 1945 Indonesia disusun pada masa Sidang Kedua Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI). Nama Badan ini tanpa kata "Indonesia" karena hanya diperuntukkan untuk tanah Jawa saja. Di Sumatera ada BPUPKI untuk Sumatera. Masa Sidang Kedua tanggal 10-17 Juli 1945. Tanggal 18 Agustus1945, PPKI mengesahkan UUD 1945 sebagai Undang-Undang Dasar Republik Indonesia. menyampaikan gagasan tentang "Dasar Negara" yang diberi nama Pancasila. Pada tanggal

Periode berlakunya UUD 1945 18 Agustus 1945- 27 Desember 1949

Dalam kurun waktu 1945-1950, UUD 1945 tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya karena Indonesia sedang disibukkan dengan perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Maklumat Wakil Presiden Nomor X pada tanggal 16 Oktober 1945 memutuskan bahwa KNIP diserahi kekuasaan legislatif, karena MPR dan DPR belum terbentuk. Tanggal 14 November 1945 dibentuk Kabinet Semi-Presidensiel ("Semi-Parlementer") yang pertama, sehingga peristiwa ini merupakan perubahan sistem pemerintahan agar dianggap lebih demokratis.

Periode berlakunya Konstitusi RIS 1949 27 Desember 1949 - 17 Agustus 1950

Pada masa ini sistem pemerintahan indonesia adalah parlementer.
bentuk pemerintahan dan bentuk negaranya federasi yaitu negara yang didalamnya terdiri dari negara-negara bagian yang masing masing negara bagian memiliki kedaulatan sendiri untuk mengurus urusan dalam negerinya.

Periode UUDS 1950 17 Agustus 1950 - 5 Juli 1959

Pada periode UUDS 50 ini diberlakukan sistem Demokrasi Parlementer yang sering disebut Demokrasi Liberal. Pada periode ini pula kabinet selalu silih berganti, akibatnya pembangunan tidak berjalan lancar, masing-masing partai lebih memperhatikan kepentingan partai atau golongannya. Setelah negara RI dengan UUDS 1950 dan sistem Demokrasi Liberal yang dialami rakyat Indonesia selama hampir 9 tahun, maka rakyat Indonesia sadar bahwa UUDS 1950 dengan sistem Demokrasi Liberal tidak cocok, karena tidak sesuai dengan jiwa Pancasila dan UUD 1945. Akhirnya Presiden menganggap bahwa keadaan ketatanegaraan Indonesia membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa dan negara serta merintangi pembangunan semesta berencana untuk mencapai masyarakat adil dan makmur; sehingga pada tanggal 5 Juli 1959 mengumumkan dekrit mengenai pembubaran Konstituante dan berlakunya kembali UUD 1945 serta tidak berlakunya UUDS 1950

Periode kembalinya ke UUD 1945 5 Juli 1959-1966


Perangko "Kembali ke UUD 1945" dengan nominal 50 sen
Karena situasi politik pada Sidang Konstituante 1959 dimana banyak saling tarik ulur kepentingan partai politik sehingga gagal menghasilkan UUD baru, maka pada tanggal 5 Juli1959, Presiden Sukarno mengeluarkan Dekrit Presiden yang salah satu isinya memberlakukan kembali UUD 1945 sebagai undang-undang dasar, menggantikan Undang-Undang Dasar Sementara 1950 yang berlaku pada waktu itu.
Pada masa ini, terdapat berbagai penyimpangan UUD 1945, di antaranya:

Periode UUD 1945 masa orde baru 11 Maret 1966- 21 Mei 1998

Pada masa Orde Baru (1966-1998), Pemerintah menyatakan akan menjalankan UUD 1945 dan Pancasila secara murni dan konsekuen.
Pada masa Orde Baru, UUD 1945 juga menjadi konstitusi yang sangat "sakral", di antara melalui sejumlah peraturan:
  • Ketetapan MPR Nomor I/MPR/1983 yang menyatakan bahwa MPR berketetapan untuk mempertahankan UUD 1945, tidak berkehendak akan melakukan perubahan terhadapnya
  • Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1983 tentang Referendum yang antara lain menyatakan bahwa bila MPR berkehendak mengubah UUD 1945, terlebih dahulu harus minta pendapat rakyat melalui referendum.
  • Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1985 tentang Referendum, yang merupakan pelaksanaan TAP MPR Nomor IV/MPR/1983.

Periode 21 Mei 1998- 19 Oktober 1999

Pada masa ini dikenal masa transisi. Yaitu masa sejak Presiden Soeharto digantikan oleh B.J.Habibie sampai dengan lepasnya Provinsi Timor Timur dari NKRI.

Periode UUD 1945 Amandemen

Salah satu tuntutan Reformasi 1998 adalah dilakukannya perubahan (amandemen) terhadap UUD 1945. Latar belakang tuntutan perubahan UUD 1945 antara lain karena pada masa Orde Baru, kekuasaan tertinggi di tangan MPR (dan pada kenyataannya bukan di tangan rakyat), kekuasaan yang sangat besar pada Presiden, adanya pasal-pasal yang terlalu "luwes" (sehingga dapat menimbulkan multitafsir), serta kenyataan rumusan UUD 1945 tentang semangat penyelenggara negara yang belum cukup didukung ketentuan konstitusi.
Tujuan perubahan UUD 1945 waktu itu adalah menyempurnakan aturan dasar seperti tatanan negara, kedaulatan rakyat, HAM, pembagian kekuasaan, eksistensi negara demokrasi dan negara hukum, serta hal-hal lain yang sesuai dengan perkembangan aspirasi dan kebutuhan bangsa. Perubahan UUD 1945 dengan kesepakatan di antaranya tidak mengubah Pembukaan UUD 1945, tetap mempertahankan susunan kenegaraan (staat structuur) kesatuan atau selanjutnya lebih dikenal sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta mempertegas sistem pemerintahan presidensiil.
Dalam kurun waktu 1999-2002, UUD 1945 mengalami 4 kali perubahan (amandemen) yang ditetapkan dalam Sidang Umum dan Sidang Tahunan MPR:

Referensi

  1. ^ http://asnic.utexas.edu/asnic/countries/indonesia/ConstIndonesia.html Constitution of Indonesia

Teks Pembukaan UUD 1945

Quantcast
Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan inikemerdekaannya.
Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada : Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.


Minggu, 27 November 2011

KATA BIJAK MARIO TEGUH TTG CINTA

Cara terbaik untuk membalas dendam kepada orang yang mencuri kekasih Anda, adalah mengikhlaskan kebersamaan mereka berdua.

Karena, jika dia kekasih yang baik, dia tak akan mengkhianati Anda.

Sehingga, orang yang mencuri kekasih Anda, sebetulnya mencuri seorang pengkhianat.

Lalu, mengapakah Anda bersedih dan memburukkan kehidupan Anda sendiri, karena menyesali perginya orang yang tidak baik?

Damaikanlah hati Anda.

Pengkhianatan adalah cara yang tidak enak rasanya untuk menyelamatkan Anda.

Mario Teguh - Loving you all as always

22 Tanda Iman Anda Sedang Lemah

Ada beberapa tanda-tanda yang menunjukkan iman sedang lemah. Setidaknya ada 22 tanda yang dijabarkan dalam artikel ini. Tanda-tanda tersebut adalah:

1. Ketika Anda sedang melakukan kedurhakaan atau dosa. Hati-hatilah! Sebab, perbuatan dosa jika dilakukan berkali-kali akan menjadi kebiasaan. Jika sudah menjadi kebiasaan, maka segala keburukan dosa akan hilang dari penglihatan Anda. Akibatnya, Anda akan berani melakukan perbuatan durhaka dan dosa secara terang-terangan.


Ketahuilah, Rasululllah saw. pernah berkata, “Setiap umatku mendapatkan perindungan afiat kecuali orang-orang yang terang-terangan. Dan, sesungguhnya termasuk perbuatan terang-terangan jika seseirang melakukan suatu perbuatan pada malam hari, kemudian dia berada pada pagi hari padahal Allah telah menutupinya, namun dia berkata, ‘Hai fulan, tadi malam aku telah berbuat begini dan begini,’ padahal sebelum itu Rabb-nya telah menutupi, namun kemudian dia menyibak sendiri apa yang telah ditutupi Allah dari dirinya.” (Bukhari, 10/486)


Rasulullah saw. bersabda, “Tidak ada pezina yang di saat berzina dalam keadaan beriman. Tidak ada pencuri yang si saat mencuri dalam keadaan beriman. Begitu pula tidak ada peminum arak di saat meminum dalam keadaan beriman.” (Bukhari, hadits nomor 2295 dan Muslim, hadits nomor 86)


2. Ketika hati Anda terasa begitu keras dan kaku. Sampai-sampai menyaksikan orang mati terkujur kaku pun tidak bisa menasihati dan memperlunak hati Anda. Bahkan, ketika ikut mengangkat si mayit dan menguruknya dengan tanah. Hati-hatilah! Jangan sampai Anda masuk ke dalam ayat ini, “Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi.” (Al-Baqarah:74)

3. Ketika Anda tidak tekun dalam beribadah. Tidak khusyuk dalam shalat. Tidak menyimak dalam membaca Al-Qur’an. Melamun dalam doa. Semua dilakukan sebagai rutinitas dan refleksi hafal karena kebiasaan saja. Tidak berkonsentrasi sama sekali. Beribadah tanpa ruh. Ketahuilah! Rasulullah saw. berkata, “Tidak akan diterima doa dari hati yang lalai dan main-main.” (Tirmidzi, hadits nomor 3479)

4. Ketika Anda terasas malas untuk melakukan ketaatan dan ibadah. Bahkan, meremehkannya. Tidak memperhatikan shalat di awal waktu. Mengerjakan shalat ketika injury time, waktu shalat sudah mau habis. Menunda-nunda pergi haji padahal kesehatan, waktu, dan biaya ada. Menunda-nunda pergi shalat Jum’at dan lebih suka barisan shalat yang paling belakang. Waspadalah jika Anda berprinsip, datang paling belakangan, pulang paling duluan. Ketahuilah, Rasulullah saw. bersabda, “Masih ada saja segolongan orang yang menunda-nunda mengikuti shaff pertama, sehingga Allah pun menunda keberadaan mereka di dalam neraka.” (Abu Daud, hadits nomor 679)

Allah swt. menyebut sifat malas seperti itu sebagai sifat orang-orang munafik. “Dan, apabila mereka berdiri untuk shalat, mereka berdiri dengan malas.”

Jadi, hati-hatilah jika Anda merasa malas melakukan ibadah-ibadah rawatib, tidak antusias melakukan shalat malam, tidak bersegera ke masjid ketika mendengar panggilan azan, enggan mengerjakan shalat dhuha dan shalat nafilah lainnya, atau mengentar-entarkan utang puasa Ramadhan.

5. Ketika hati Anda tidak merasa lapang. Dada terasa sesak, perangai berubah, merasa sumpek dengan tingkah laku orang di sekitar Anda. Suka memperkarakan hal-hal kecil lagi remeh-temeh. Ketahuilah, Rasulullah saw. berkata, “Iman itu adalah kesabaran dan kelapangan hati.” (As-Silsilah Ash-Shahihah, nomor 554)

6. Ketika Anda tidak tersentuh oleh kandungan ayat-ayat Al-Qur’an. Tidak bergembira ayat-ayat yang berisi janji-janji Allah. Tidak takut dengan ayat-ayat ancaman. Tidak sigap kala mendengar ayat-ayat perintah. Biasa saja saat membaca ayat-ayat pensifatan kiamat dan neraka. Hati-hatilah, jika Anda merasa bosan dan malas untuk mendengarkan atau membaca Al-Qur’an. Jangan sampai Anda membuka mushhaf, tapi di saat yang sama melalaikan isinya.

Ketahuilah, Allah swt. berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.” (Al-Anfal:2)

7. Ketika Anda melalaikan Allah dalam hal berdzikir dan berdoa kepada-Nya. Sehingga Anda merasa berdzikir adalah pekerjaan yang paling berat. Jika mengangkat tangan untuk berdoa, secepat itu pula Anda menangkupkan tangan dan menyudahinya. Hati-hatilah! Jika hal ini telah menjadi karakter Anda. Sebab, Allah telah mensifati orang-orang munafik dengan firman-Nya, “Dan, mereka tidak menyebut Allah kecuali hanya sedikit sekali.” (An-Nisa:142)

8. Ketika Anda tidak merasa marah ketika menyaksikan dengan mata kepala sendiri pelanggaran terhadap hal-hal yang diharamkan Allah. Ghirah Anda padam. Anggota tubuh Anda tidak tergerak untuk melakukan nahyi munkar. Bahkan, raut muka Anda pun tidak berubah sama sekali.

Ketahuilah, Rasulullah saw. bersabda, “Apabila dosa dikerjakan di bumi, maka orang yang menyaksikannya dan dia membencinya –dan kadang beliau mengucapkan: mengingkarinya–, maka dia seperti orang yang tidak menyaksikannya. Dan, siapa yang tidak menyaksikannya dan dia ridha terhadap dosa itu dan dia pun ridha kepadanya, maka dia seperti orang yang menyaksikannya.” (Abu Daud, hadits nomor 4345).

Ingatlah, pesan Rasulullah saw. ini, “Barangsiapa di antara kalian yang melihat kemungkaran, maka hendaklah ia mengubah kemungkaran itu dengan tangannya. Jika tidak mampu, maka dengan lisannya. Kalau tidak sanggup, maka dengan hatinya, dan ini adalah selemah-lemahnya iman.” (Bukhari, hadits nomor 903 dan Muslim, hadits nomor 70)

9. Ketika Anda gila hormat dan suka publikasi. Gila kedudukan, ngebet tampil sebagai pemimpin tanpa dibarengi kemampuan dan tanggung jawab. Suka menyuruh orang lain berdiri ketika dia datang, hanya untuk mengenyangkan jiwa yang sakit karena begitu gandrung diagung-agungkan orang. Narsis banget!

Allah berfirman, “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (Luqman:18)

Nabi saw. pernah mendengar ada seseorang yang berlebihan dalam memuji orang lain. Beliau pun lalu bersabda kepada si pemuji, “Sungguh engkau telah membinasakan dia atau memenggal punggungnya.” (Bukhari, hadits nomor 2469, dan Muslim hadits nomor 5321)

Hati-hatilah. Ingat pesan Rasulullah ini, “Sesungguhnya kamu sekalian akan berhasrat mendapatkan kepemimpinan, dan hal itu akan menjadikan penyesalan pada hari kiamat. Maka alangkah baiknya yang pertama dan alangkah buruknya yang terakhir.” (Bukhari, nomor 6729)

“Jika kamu sekalian menghendaki, akan kukabarkan kepadamu tentang kepemimpinan dan apa kepemimpinan itu. Pada awalnya ia adalah cela, keduanya ia adalah penyesalan, dan ketiganya ia adalah azab hati kiamat, kecuali orang yang adil.” (Shahihul Jami, 1420).

Untuk orang yang tidak tahu malu seperti ini, perlu diingatkan sabda Rasulullah saw. yang berbunyi, “Iman mempunyai tujuh puluh lebih, atau enam puluh lebih cabang. Yang paling utama adalah ucapan ‘Laa ilaaha illallah’, dan yang paling rendah adalah menghilangkan sesuatu yang mengganggu dari jalanan. Dan malu adalah salah satu cabang dari keimanan.” (Bukhari, hadits nomor 8, dan Muslim, hadits nomor 50)

“Maukah kalian kuberitahu siapa penghuni neraka?” tanya Rasulullah saw. Para sahabat menjawab, “Ya.” Rasulullah saw. bersabda, “Yaitu setiap orang yang kasar, angkuh, dan sombong.” (Bukhari, hadits 4537, dan Muslim, hadits nomor 5092)

10. Ketika Anda bakhil dan kikir. Ingatlah perkataan Rasulullah saw. ini, “Sifat kikir dan iman tidak akan bersatu dalam hati seorang hamba selama-lamanya.” (Shahihul Jami’, 2678)

11. Ketika Anda mengatakan sesuatu yang tidak Anda perbuat. Ingat, Allah swt. benci dengan perbuatan seperti itu. “Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa yang tiada kamu perbuat.” (Ash-Shaff:2-3)

Apakah Anda lupa dengan definisi iman? Iman itu adalah membenarkan dengan hati, diikrarkan dengan lisan, dan diamalkan dengan perbuatan. Jadi, harus konsisten.

12. Ketika Anda merasa gembira dan senang jika ada saudara sesama muslim mengalami kesusahan. Anda merasa sedih jika ada orang yang lebih unggul dari Anda dalam beberapa hal.

Ingatlah! Kata Rasulullah saw, “Tidak ada iri yang dibenarkan kecuali terhadap dua orang, yaitu terhadap orang yang Allah berikan harga, ia menghabiskannya dalam kebaikan; dan terhadap orang yang Allah berikan ilmu, ia memutuskan dengan ilmu itu dan mengajarkannya kepada orang lain.” (Bukhari, hadits nomor 71 dan Muslim, hadits nomor 1352)

Seseorang bertanya kepada Rasulullah saw., “Orang Islam yang manakah yang paling baik?” Rasulullah saw. menjawab, “Orang yang muslimin lain selamat dari lisan dan tangannya.” (Bukhari, hadits nomor 9 dan Muslim, hadits nomor 57)

13. Ketika Anda menilai sesuatu dari dosa apa tidak, dan tidak mau melihat dari sisi makruh apa tidak. Akibatnya, Anda akan enteng melakukan hal-hal yang syubhat dan dimakruhkan agama. Hati-hatilah! Sebab, Rasulullah saw. pernah bersabda, “Barangsiapa yang berada dalam syubhat, berarti dia berada dalam yang haram, seperti penggembala yang menggembalakan ternaknya di sekitar tanaman yang dilindungi yang dapat begitu mudah untuk merumput di dalamnya.” (Muslim, hadits nomor 1599)

Iman Anda pasti dalam keadaan lemah, jika Anda mengatakan, “Gak apa. Ini kan cuma dosa kecil. Gak seperti dia yang melakukan dosa besar. Istighfar tiga kali juga hapus tuh dosa!” Jika sudah seperti ini, suatu ketika Anda pasti tidak akan ragu untuk benar-benar melakukan kemungkaran yang besar. Sebab, rem imannya sudah tidak pakem lagi.

14. Ketika Anda mencela hal yang makruf dan punya perhatian dengan kebaikan-kebaikan kecil. Ini pesan Rasulullah saw., “Jangan sekali-kali kamu mencela yang makruf sedikitpun, meski engkau menuangkan air di embermu ke dalam bejana seseorang yang hendak menimba air, dan meski engkau berbicara dengan saudarmu sedangkan wajahmu tampak berseri-seri kepadanya.” (Silsilah Shahihah, nomor 1352)

Ingatlah, surga bisa Anda dapat dengan amal yang kelihatan sepele! Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa yang menyingkirkan gangguan dari jalan orang-orang muslim, maka ditetapkan satu kebaikan baginya, dan barangsiapa yang diterima satu kebaikan baginya, maka ia akan masuk surga.” (Bukhari, hadits nomor 593)

15. Ketika Anda tidak mau memperhatikan urusan kaum muslimin dan tidak mau melibatkan diri dalam urusan-urusan mereka. Bahkan, untuk berdoa bagi keselamatan mereka pun tidak mau. Padahal seharusnya seorang mukmin seperti hadits Rasulullah ini, “Sesungguhnya orang mukmin dari sebagian orang-orang yang memiliki iman adalah laksana kedudukan kepala dari bagian badan. Orang mukmin itu akan menderita karena keadaan orang-orang yang mempunyai iman sebagaimana jasad yang ikut menderita karena keadaan di kepala.” (Silsilah Shahihah, nomor 1137)

16. Ketika Anda memutuskan tali persaudaraan dengan saudara Anda. “Tidak selayaknya dua orang yang saling kasih mengasihi karean Allah Azza wa Jalla atau karena Islam, lalu keduanya dipisahkan oleh permulaan dosa yang dilakukan salah seorang di antara keduanya,” begitu sabda Rasulullah saw. (Bukhari, hadits nomor 401)

17. Ketika Anda tidak tergugah rasa tanggung jawabnya untuk beramal demi kepentingan Islam. Tidak mau menyebarkan dan menolong agama Allah ini. Merasa cukup bahwa urusan dakwah itu adalah kewajiban para ulama. Padahal, Allah swt. berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, jadilah kalian penolong-penolong (agama) Allah.” (Ash-Shaff:14)

18. Ketika Anda merasa resah dan takut tertimpa musibah; atau mendapat problem yang berat. Lalu Anda tidak bisa bersikap sabar dan berhati tegar. Anda kalut. Tubuh Anda gemetar. Wajah pucat. Ada rasa ingin lari dari kenyataan. Ketahuilah, iman Anda sedang diuji Allah. “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: Kami telah beriman, sedang mereka belum diuji.” (Al-Ankabut:2)

Seharusnya seorang mukmin itu pribadi yang ajaib. Jiwanya stabil. “Alangkah menakjubkannya kondisi orang yang beriman. Karena seluruh perkaranya adalah baik. Dan hal itu hanya terjadi bagi orang yang beriman, yaitu jika ia mendapatkan kesenangan maka ia bersyukur dan itu menjadi kebaikan baginya; dan jika ia tertimpa kesulitan dia pun bersabar, maka hal itu menjadi kebaikan baginya.” (Muslim)

19. Ketika Anda senang berbantah-bantahan dan berdebat. Padahal, perbuatan itu bisa membuat hati Anda keras dan kaku. “Tidaklah segolongan orang menjadi tersesat sesudah ada petunjuk yang mereka berada pada petunjuk itu, kecuali jika mereka suka berbantah-bantahan.” (Shahihul Jami’, nomor 5633)

20. Ketika Anda bergantung pada keduniaan, menyibukkan diri dengan urusan dunia, dan merasa tenang dengan dunia. Orientasi Anda tidak lagi kepada kampung akhirat, tapi pada tahta, harta, dan wanita. Ingatlah, “Dunia itu penjara bagi orang yang beriman, dan dunia adalah surga bagi orang kafir.” (Muslim)

21. Ketika Anda senang mengucapkan dan menggunakan bahasa yang digunakan orang-orang yang tidak mencirikan keimanan ada dalam hatinya. Sehingga, tidak ada kutipan nash atau ucapan bermakna semisal itu dalam ucapan Anda.

Bukankah Allah swt. telah berfirman, “Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku: ‘Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya setan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia’.” (Al-Israa’:53)

Seperti inilah seharusnya sikap seorang yang beriman. “Dan apabila mereka mendengar perkataan yang tidak bermanfaat, mereka berpaling daripadanya dan mereka berkata: ‘Bagi kami amal-amal kami dan bagimu amal-amalmu, kesejahteraan atas dirimu, kami tidak ingin bergaul dengan orang-orang jahil.’” (Al-Qashash:55)

Nabi saw. bersabda, “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah berkata yang baik atau diam.” (Bukhari dan Muslim)

22. Ketika Anda berlebih-lebihan dalam masalah makan-minum, berpakaian, bertempat tinggal, dan berkendaraan. Gandrung pada kemewahan yang tidak perlu. Sementara, begitu banyak orang di sekeliling Anda sangat membutuhkan sedikit harta untuk menyambung hidup.

Ingat, Allah swt. telah mengingatkan hal ini, ”Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (Al-A’raf:31). Bahkan, Allah swt. menyebut orang-orang yang berlebihan sebagai saudaranya setan. Karena itu Allah memerintahkan kita untuk, “Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang terdekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan, dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.” (Al-Isra’:26)

Rasulullah saw. bersabda, “Jauhilah hidup mewah, karena hamba-hamba Allah itu bukanlah orang-orang yang hidup mewah.” (Al-Silsilah Al-Shahihah, nomor 353)

Rabu, 23 November 2011

ANGAN-ANGAN SEMU...DAN..JANJI CINTA...

oleh Rusdi Warge Betawi pada 21 Juni 2009 jam 13:28

ANGAN-ANGAN SEMU
Anggap saja semua rasa tak pernah ada... dari semua rasa yang ada...
dari semua perasaan yang membuat sakit... ku tak kan pernah berpaling...
ku hanya menginginkan hati ku sendiri... bukan kau atau yang laen...
mungkin ku hanya bisa sebatas mengagumimu... dan takkan pernah bisa memiliki.. cinta ku hanya sebatas perasaan...tak kan pernah nyata bagi mu.. kau begitu jauh ...malambung di angan-angan... hingga ku jatuh waktu mengejar banyangan mu yang semu itu...

Di pelukan hangat yang tak pernah kudapat Di sentuhan lembut yang pergi terenggut Kisahku dimulai bercumbu sendu Mencari arti hidup bersandar secuil redup…


Di relung ragu aku menatap cemburu Pada tegar rembulan bersinar terang

Walau mentari pergi sembunyikan diri Rembulan datang menantang malam
Tergerak sesak, aku berlari di antara retak Lalu jauh menyepi mensucikan hati Menuntaskan ilmu, merundukkan kalbu Bersua mimpi yang tiada bertepi

JANJI CINTA

cinta memang Benar2 membuka mata dan Pikiranku..
menyandingkanmu denganku dalam satu janji yang terucap..
janji yang telah teryakini, takkan pernah diingkari..
sampai suatu saat hembusan nafas akan terhenti..
Menanti jawaban tak pasti seperti menanti bintang disiang hari..
hanya sebuah mimpi Hati yang kelu penuh duka dan cemburu..
beku dan membatu hilangkan segala mimpi dan khayalan..
Curahan cinta yang kudambakan sebagai penghapus dahaga sempurna..
tak kunjung tiba Limpahan kasih sayang yang kunanti..
sebagai penghilang rasa benci tak kunjung hadir..
Tapi kuyakin suatu saat nanti Jiwamu datang menghampiri..
menghapus airmata yang mengalir menganak sungai di pipi..
karena cinta dan kasihku tlah bersemi bermekaran di dalam hati..

Belenggu Jiwa

oleh Rusdi Warge Betawi pada 14 Agustus 2009 jam 18:04

Kurasakan waktu semakin berlari... entah sudah berapa musim yang terjadi...

lambat samar kudengar suara-suara sumbang...
mengontrol jiwa penuh derita...

sementara angin yang berdesir... selalu merobek tameng hati...

sementara mata air yang mengalir tak pernah habis oleh waktu...

detik demi detik yang terlalui...begitu membingungkan jiwa yang tertahan...

rasanya ingin berlari menembus waktu...tapi jiwa ini selalu tak pernah mampu...

Tuhan...
akankah jiwa yang Kau berikan ini mampu dibelenggu oleh keadaan alam...

sementara beberapa sabdamu tak pernah ada penguraian tentang hal ini...

Dan kini... mohon kembalikanlah jiwa yang tertambat dalam belenggu itu...

lalu tunjukkanlah jalan mana yang harus dilalui untuk menuju impian jiwa ini...

walau raga kenyataan nanti harus banyak menapak dalam duri-duri dan ilalang...

walau raga ini nanti akan berjumpa dengan peperangan...

Asal jangan pernah lagi Kau belenggu jiwa ini...

CERMIN DIRI BUAT KITA BERSAMA...

oleh Rusdi Warge Betawi pada 9 April 2010 jam 20:50

Seorang tukang kayu tua bermaksud pensiun dari pekerjaannya di sebuah perusahaan konstruksi real estate. Ia menyampaikan keinginannya tersebut pada pemilik perusahaan. Tentu saja, karena tak bekerja, ia akan kehilangan penghasilan bulanannya, tetapi keputusan itu sudah bulat. Ia merasa lelah. Ia ingin beristirahat dan menikmati sisa hari tuanya dengan penuh kedamaian bersama istri dan keluarganya.

Pemilik perusahaan merasa sedih kehilangan salah seorang pekerja terbaiknya. Ia lalu memohon pada tukang kayu tersebut untuk membuatkan sebuah rumah untuk dirinya.

Tukang kayu mengangguk menyetujui permohonan pribadi pemilik perusahaan itu. Tapi, sebenarnya ia merasa terpaksa. Ia ingin segera berhenti. Hatinya tidak sepenuhnya dicurahkan. Dengan ogah-ogahan ia mengerjakan proyek itu. Ia cuma menggunakan bahan-bahan sekedarnya. Akhirnya selesailah rumah yang diminta. Hasilnya bukanlah sebuah rumah baik. Sungguh sayang ia harus mengakhiri kariernya dengan prestasi yang tidak begitu mengagumkan.

Ketika pemilik perusahaan itu datang melihat rumah yang dimintanya, ia menyerahkan sebuah kunci rumah pada si tukang kayu. “Ini adalah rumahmu, ” katanya, “hadiah dari kami.”

Betapa terkejutnya si tukang kayu. Betapa malu dan menyesalnya. Seandainya saja ia mengetahui bahwa ia sesungguhnya mengerjakan rumah untuk dirinya sendiri, ia tentu akan mengerjakannya dengan cara yang lain sama sekali. Kini ia harus tinggal di sebuah rumah yang tak terlalu bagus hasil karyanya sendiri.

Itulah yang terjadi pada kehidupan kita. Kadangkala, banyak dari kita yang membangun kehidupan dengan cara yang membingungkan. Lebih memilih berusaha ala kadarnya ketimbang mengupayakan yang baik. Bahkan, pada bagian-bagian terpenting dalam hidup kita tidak memberikan yang terbaik. Pada akhir perjalanan kita terkejut saat melihat apa yang telah kita lakukan dan menemukan diri kita hidup di dalam sebuah rumah yang kita ciptakan sendiri. Seandainya kita menyadarinya sejak semula kita akan menjalani hidup ini
dengan cara yang jauh berbeda.

Renungkan bahwa kita adalah si tukang kayu. Renungkan rumah yang sedang kita bangun. Setiap hari kita memukul paku, memasang papan, mendirikan dinding dan atap. Mari kita selesaikan rumah kita dengan sebaik-baiknya seolah-olah hanya mengerjakannya sekali saja dalam seumur hidup. Biarpun kita hanya hidup satu hari, maka dalam satu hari itu kita pantas untuk hidup penuh keagungan dan kejayaan. Apa yang bisa diterangkan lebih jelas lagi. Hidup kita esok adalah akibat sikap dan pilihan yang kita perbuat hari ini. Hari perhitungan adalah milik Tuhan, bukan kita, karenanya pastikan kita pun akan masuk dalam barisan kemenangan.

Kebersamaan itu Indah.. Jangan sampai ada orang yang tidak bertanggung jawab menghancurkannya..

KIAMAT 2012 dibantah NASA

oleh Rusdi Warge Betawi pada 16 November 2009 jam 8:42

Heru Zanetti Kusworo 16 November jam 3:20 Balas
Film "2012" mulai diputar pekan ini di seluruh dunia, termasuk Jakarta, dengan kisah kehancuran dunia pada 2012 akibat kedatangan planet raksasa Nibiru.

Pemasaran film itu dibuat dengan sangat spektakuler dan menyakinkan, termasuk membuat situs palsu "Institute for Human Continuity" yang telah menilai ancaman kelangsungan hidup manusia selama 25 tahun.

Sejumlah infotainment di Indonesia pun dengan semangat bercerita tentang keberadaan planet Nibiru yang bakal menghantam dunia pada 2012. Mereka, seperti dalam film, juga mengkaitkan dengan kalendar Maya yang bakal memasuki akhir masa--seperti akhir tahun di kalender bangsa lain--pada 2012.

Akibat kepanikan ini, lembaga antariksa yang dianggap paling bagus di dunia, NASA, mendapat ribuan surat mempertanyakan kebenaran planet Nibiru itu. Begitu banyak pertanyaan sampai akhirnya NASA membuat situs khusus yang membantah bakal ada bencana besar pada 2012.

Dalam situs resminya, NASA mengatakan isu kiamat 2012 itu dimulai karena Nibiru--planet yang disebut ditemukan bangsa Sumeria--sedang bergerak ke arah Bumi. Saat berada di dekat bumi itu, kehadirannnya membuat bencana besar.

Bencana ini, oleh peramalnya, semula disebut akan terjadi pada Mei 2003. "Tapi saat kiamat tidak terjadi saat itu, tanggal digeser menjadi Desember 2012," ungkap NASA.

Dongengan Nibiru ini kemudian digabung dengan cerita bahwa kalendar suku Maya akan berakhir pada akhir 2012. Menurut NASA, kalendar Maya memang sangat panjang dan berakhir pada 2012. Tapi kalendar itu tidak berbeda dengan kalendar Masehi yang berakhir 31 Desember dan mulai lagi pada 1 Januari. Jadi, nantinya kalendar Maya berakhir 2012 itu akan mulai lagi tanggal satunya.

Dalam teori kiamat itu, juga disebut bahwa posisi bumi, matahari, dan pusat galaksi Bima Sakti bakal dalam satu garis lurus. Menurut NASA, "Setiap Desember, Bumi dan matahari dalam satu garis lurus dengan pusat Galaksi Bima Sakti tapi kejadian tahunan itu tidak ada dampak apapun."

NASA juga menambahkan soal teori planet bernama Nibiru, Planet X, atau Eris yang akan mendekati bumi dan menciptakan bencana. Dalam situs resminya, NASA mengatakan, "Niburu dan cerita tentang planet yang mendekat itu bualan Internet." Nasa mengatakan tidak ada dasar fakta yang menjadikan cerita itu dipercaya.

"Jika Nibiru atau Planet X itu nyata dan bergerak menuju Bumi pada 2012, astronom akan bisa melacak setidaknya sejak 10 tahun lalu dan sekarang sudah bisa terlihat dengan mata telanjang," katanya.

Satu-satunya yang agak benar adalah soal Planet Iris. Tapi itu planet kecil seperti Pluto dan terus bergerak di garis orbit di luar. Ia tidak mendekati bumi.

Teori lain yang diributkan adalah poros bumi akan berpindah. Menurut NASA, tidak mungkin rotasi bumi berbalik arah putaran.

Soal bumi bakal dihantam oleh komet atau asteroid raksasa, menurut NASA, memang mungkin terjadi. Tapi, pada 2012 tidak ada tanda-tanda. Jika ada asterorid raksasa atau komet bakal menabrak, manusia akan melihat bertahun-tahun sebelumnya.

Tabrakan besar benda langit dengan bumi terjadi pada 65 juta tahun silam dan mengakibatkan dinosaurus punah. NASA selalu mengamati jika ada benda langit berbahaya. "Kami sudah memastikan tidak ada asteroid berbahaya sebesar yang memunahkan dinosaurus," ungkap NASA.

Soal badai matahari besar pada 2012? NASA mengungkapkan bahwa setiap 11 tahun ada badai matahari besar dan kadang menyebabkan kerja satelit terganggu. Tapi satelit sekarang sudah sanggup menghadapi badai matahari. Yang jelas, ungkap NASA, "Tidak ada risiko khsusu terkait 2012."

Badai matahari berikutnya bakal terjadi pada sekitar 2012-2014 dan itu badai matahari biasa. "Tidak berbeda dengan badai yang sebelumnya ada," ungkap NASA

Gaji Papa berapa...???!!!

oleh Rusdi Warge Betawi pada 13 September 2010 jam 0:52

Gaji Papa Berapa?

Seperti biasa Roby, karyawan di sebuah perusahaan retail terkemuka di Jakarta, tiba di rumahnya pada pukul 8 malam.Tidak seperti biasanya, Sandi, putra pertamanya yang baru duduk di kelas tiga SD membukakan pintu untuknya. Nampaknya ia sudah menunggu cukup lama.

"Kok, belum tidur ?" sapa Roby sambil mencium anaknya.


Biasanya Sandi memang sudah lelap ketika ia pulang dan baru terjaga ketika ia akan berangkat ke kantor pagi hari. Sambil membuntuti sang Papa menuju ruang keluarga, Sandi menjawab, "Aku nunggu Papa pulang. Sebab aku mau tanya berapa sih gaji Papa ?""Lho tumben, kok nanya gaji Papa ? Mau minta uang lagi, ya ?""Ah, enggak. Pengen tahu aja" ucap Sandi singkat."Oke. Kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari Papa bekerja sekitar 10 jam dan dibayar Rp. 50.000,-. Setiap bulan rata-rata dihitung 26 hari kerja. jika Sabtu setengah hari dan Minggu libur, kadang Sabtu Papa masih juga disuruh lembur. Jadi, gaji Papa dalam satu bulan berapa, hayo ?" Sandi berlari mengambil kertas dan pensilnya dari meja belajar sementara Papanya melepas sepatu dan menyalakan televisi.

Ketika Roby beranjak menuju kamar untuk berganti pakaian, Sandi berlari mengikutinya. "Kalo satu hari Papa dibayar Rp. 50.000,- untuk 10 jam, berarti satu jam Papa digaji Rp.5.000,- dong" katanya."Wah, pinter kamu. Sudah, sekarang cuci kaki, tidur" perintah Roby.Tetapi Sandi tidak beranjak. Sambil menyaksikan Papanya berganti pakaian, Sandi kembali bertanya, "Papa, aku boleh pinjam uang Rp. 1.500,- enggak ?""Sudah, nggak usah macam-macam lagi. Buat apa minta uang malam-malam begini ? Papa capek. Dan mau mandi dulu. Tidurlah"."Tapi Papa?"


Kesabaran Roby pun habis. "Papa bilang tidur !" hardiknya mengejutkan Sandi. Anak kecil itu pun berbalik menuju kamarnya. Usai mandi, Roby nampak menyesali hardiknya. Ia pun menengok Sandi di kamar tidurnya. Anak kesayangannya itu belum tidur. Sandi didapati sedang terisak-isak pelan sambil memegang uang Rp. 1.000,- di tangannya.

Sambil berbaring dan mengelus kepala bocah kecil itu, Roi berkata, "Maafkan Papa, Nak, Papa sayang sama Sandi. Tapi buat apa sih minta uang malam-malam begini ? Kalau mau beli mainan, besokkan bisa. Jangankan Rp. 1.500,- lebih dari itu pun Papa kasih" jawab Roby..

"Papa, aku enggak minta uang. Aku hanya pinjam. Nanti aku kembalikan kalau sudah menabung lagi dari uang jajan selama minggu ini"."lya, iya, tapi buat apa ?" tanya Roby lembut."Aku menunggu Papa dari jam 8. Aku mau ajak Papa main ular tangga. Tiga puluh menit aja. Mama sering bilang kalo waktu Papa itu sangat berharga. Jadi, aku mau ganti waktu Papa. Aku buka tabunganku, hanya ada Rp. 1.000,- tapi karena Papa bilang satu jam Papa dibayar Rp. 5.000,- maka setengah jam aku harus ganti Rp. 2500,-. Tapi duit tabunganku kurang Rp.1.500, makanya aku mau pinjam dari Papa" kata Sandi polos.

Roby pun terdiam. ia kehilangan kata-kata. Dipeluknya bocah kecil itu erat-erat dengan perasaan haru. Dia baru menyadari, ternyata waktu kerjanya yang sudah dilakukan bertahun-tahun ini, tidaklah cukup untuk "membeli" kebahagiaan anaknya.

Apakah ini bisa dibilang pengabdian.... ???!!!
Untuk siapa...??? Perusahaan atau keluarga...???!!! (Dari Email Seorang Teman)...

Jangan beranggapan Tuhan itu tidak ada.

Jangan beranggapan Tuhan itu tidak ada.

oleh Rusdi Warge Betawi pada 13 September 2010 jam 1:02
Jangan beranggapan Tuhan tidak ada.
 
Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut dan merapikan brewoknya. Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat. Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan, dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan.Si tukang cukur bilang,"Saya tidak percaya Tuhan itu ada".
 
"Kenapa kamu berkata begitu ???" timpal si konsumen. "Begini, coba Anda perhatikan di depan sana, di jalanan.... untuk menyadari bahwa Tuhan itu tidak ada. Katakan kepadaku, jika Tuhan itu ada, Adakah yang sakit??, Adakah anak terlantar?? Jika Tuhan ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan. Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi." Kata Tukang Cukur.
 
Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon karena dia tidak ingin memulai adu pendapat. Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi meninggalkan tempat si tukang cukur.
 
Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar mlungker-mlungker-istilah jawa-nya", kotor dan brewok yang tidak dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat.
 
Si konsumen balik ke tempat tukang cukur dan berkata, "Kamu tahu, sebenarnya TIDAK ADA TUKANG CUKUR". Si tukang cukur tidak terima," Kamu kok bisa bilang begitu ??". "Saya disini dan saya tukang cukur. Dan barusan saya mencukurmu!"
 
"Tidak!" elak si konsumen. "Tukang cukur itu tidak ada, sebab jika ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana", si konsumen menambahkan. "Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada!", sanggah si tukang cukur. " Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, kenapa mereka tidak datang ke saya", jawab si tukang cukur membela diri.
 
"Cocok!"-kata si konsumen menyetujui."Itulah point utama-nya!. Sama dengan Tuhan, TUHAN ITU JUGA ADA !, Tapi apa yang terjadi... orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, dan TIDAK MAU MENCARI-NYA. Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini."
 
Si tukang cukur terbengong !!!!

MARI RENUNGKAN

oleh Rusdi Warge Betawi pada 13 September 2010 jam 1:07

Sssssstt ...Anda yang saat ini berdiri tegak, berjalan dengan kepala terangkat, merendahlah, duduklah barang sesaat untuk dapat melihat orang-orang disekitar yang tengah merangkak, terkapar, bahkan sekarat diterjang kefakiran, ketidakpunyaan, kebodohan, kemaksiatan dan ketertindasan.Bukankah hanya dengan merendah semua bentuk keprihatinan akan terlihat dengan jelas oleh mereka yang berdiri. Dan bukankah jika terus berdiri mata ini hanya akan lebih terfokus menatap ke depan sehingga tak jarang kita lupa untuk sesekali saja melihat ke bawah.

Sekedar mengingatkan, tanpa disadari, harta, keluarga yang bahagia, jabatan dan kehidupan yang mapan tak jarang membangun ketinggian hati dan menjulangkan menara harga diri sehingga seringkali kita lupa bahkan enggan duduk merendah, menyapa dan mengulurkan tangan kepada mereka yang sudah terbiasa menganga menahan haus dan lapar, terbelalak menyaksikan pameran kekayaan yang seringkali kita pertontonkan di hadapan mereka, melewati piring-piring kaleng kosong dan mangkuk-mangkuk plastik tempat menaruh receh di pinggir jalan.

Sekali lagi, berhentilah, duduklah barang sesaat agar nampak jelas apa yang semestinya kita perbuat, agar lebih terdengar suara-suara berbicara dihati ini.

Anda yang sering berdiri di mimbar-mimbar membicarakan kebenaran, meneriakkan keadilan, menentang keserakahan dan kezhaliman, berhentilah berbicara sementara waktu ini. Sentuhlah ketidakbenaran dengan hati dan tangan, agar kemudian dapat terkurangi bentuk-bentuk ketidakadilan dimuka bumi, setidaknya yang nampak didepan mata kepala kita, agar tidak lebih banyak lagi ketertindasan, dan juga kezhaliman. Berhentilah berbicara kebenaran jika kita tidak berbuat apa-apa terhadap parade kemaksiatan yang terpampang jelas di hadapan kita. Urungkanlah bicara kepedulian jika melintas di mata ini orang- orang menengadah memohon belas kasihan tetapi tak sedikitpun tangan ini tergerak untuk diulurkan. Pikirkanlah sekian kali lagi untuk berbicara soal runtuhnya moral selama kita sebenarnya tak pernah bersungguh-sungguh untuk membangunnya kembali, karena yang kita lakukan adalah sekedar berbicara dan berteriak.

Setelah duduk bersama kemudian sementara waktu berhenti berbicara, sekarang tetaplah diam barang sekejap dan pejamkanlah mata ini.Bayangkanlah amal-amal yang telah kita kerjakan, bentuk-bentuk kebaikan yang sudah dilakukan, tak mengapa, justru dengan itu kita akan terus bersemangat untuk terus melakukan hal-hal kebaikan itu lebih dari yang sudah. Lanjutkan bayangan itu dengan menghadirkan apa- apa yang belum tersentuh, terlaksana dan atau belum sempat kita perbuat, dan menangislah, karena sesungguhnya masih banyak hal kebaikan yang belum kita kerjakan. Mungkin memang, sudah banyak hal baik dan benar yang terangkai rapih dan indah dari tangan-tangan ini.Tetapi sungguh, masih jauh lebih banyak yang belum kita perbuat.Jangan biarkan hati ini tertutup sehingga semakin berat langkah- langkah ini terayun dan tangan-tangan ini tergerak untuk membuat bakti lebih baik, lebih banyak dan berkesinambungan.
 
Allah menganugerahkan kita satu mulut sementara dua telinga Dia berikan untuk dapat kita pahami agar sebaiknya kita lebih banyak mendengar daripada berbicara. Oleh karena itu, marilah kita mencoba untuk lebih banyak mendengar. Jika sering sudah kita memberi petuah, nasihat kepada orang lain, sekarang barang sebentar saja, dengarkanlah mereka berbicara. Untuk dapat mendengarkan suara mereka, bukalah hati ini karena sesungguhnya bukan apa yang terdengar keluar dari mulut mereka, tetapi terpenting adalah mendengarkan hati mereka berbicara. Sungguh, kita akan tahu lebih banyak kenapa mereka berbuat maksiat, berbuat jahat, zhalim dan karena apa mereka melakukannya, apa yang mendorongnya sehingga kita pun tahu apa yang kemudian kita berikan kepada mereka. Dengarkan jeritan-jeritan hati kaum yang tertindas, sungguh, jeritan hati mereka pun akan menusuk dan menggedor dada ini untuk tergerak mengulurkan tangan, berbuat dan terus berbuat untuk kaum fakir dan anak-anak yatim itu. Sekejap ini, dengarkanlah juga mereka berbicara tentang kehidupan, sungguh, kita akan jauh lebih memahami hakikat kesederhanaan dan kesahajaan, makna kerendahan hati dan qona'ah, serta belajar dari mereka tentang bagaimana berjuang yang sesungguhnya dalam kehidupan.

Maka kemudian, bangkitlah, berdirilah kembali dan teruskanlah perjalanan setelah sekian kali kita menyempatkan diri untuk duduk, berhenti bicara, diam dan mendengarkan orang-orang yang sudah terlalu kenyang dengan nasihat, celoteh dan janji-janji kita. Namun jangan lupa, ketika berdiri dan melangkah maju, ajaklah orang-orang yang tadi duduk bersama kita, papahlah mereka yang suara-suara baru saja kita dengarkan, bantulah mereka berdiri, ajarkan kepada mereka berjalan untuk maju dan jangan sekali-sekali meninggalkan mereka, karena bisa jadi, sekali kita melupakan dan meninggalkan jauh mereka di belakang kita, itu sama dengan kita membuang kunci surga yang sudah digenggaman.

Angka Belakang Nomor HP Cewek

oleh Rusdi Warge Betawi pada 25 September 2010 jam 23:22

0 (nol) = Nol melambangkan sesuatu yang bolong, berarti cewek yang bersangkutan, kehormatannya udah blong(ini pada umumnya loh...). Kaya rem saja!

1 (satu) = Satu melambangkan berdiri sendiri dan kokoh, artinya cewek yg bersangkutan, bersifat egois, merasa dirinya dapat hidup sendiri tanpa bantuan cowok.

2 (dua) = Dua melambangkan binatang bebek. Lihat aja, Kaya bebek kan? Bebek sukanya hidup di air. Artinya cewek tersebut sukanya basah-basahan dan hobi bgt berkeringat atau dikeringati.

3 (tiga) = Tiga melambangkan daun telinga. Itu artinya cewek tersebut suka menguping pembicaraan orang lain yang ujung-ujungnya mengumpat(nge-gosip). Itu sangat dilarang sekali dalam agama. Apalagi ketika sedang berpuasa.

4 (empat) = Empat melambangkan kursi. Artinya cewek pemilik nomor hape yang nomor paling belakangnya angka 4, bersifat malas, tidak mau bekerja keras. Kerjaannya cuma duduk dan duduk sajah.

5 (lima) = Lima melambangkan kail(hook), itu artinya cewek yang bersangkutan cewek gampangan, mudah dirayu dan dipancing oleh lawan jenis.

6 (enam) = Enam melambangkan gantungan. Artinya cewek tersebut selalu menggantungkan dirinya pada cowok. Merasa pasrah dan bersedia diapa-apain oleh cowok.

7 (tujuh) = Tujuh melambangkan cangkul. Artinya cewek tersebut aslinya berasal dari kampung. Namun sok sok-an berlagak kayak orang kota. Kebanyakan cewek ini adalah Cormod(Korban mode).

8 (delapan) = Delapan melambangkan Be-Ha(pasti tau lah...).Coba aza dimiringkan, mirip BH kan? Artinya cewek tersebut termasuk cewek yang payudaranya berukuran di atas rata-rata alias super. Entah karena tumbuh sendiri atau sering dipegang sama pacarnya.

9 (sembilan) = Sembilan melambangkan monyet. Monyet makanan favoritnya pisang. Berarti cewek yang bersangkutan sukanya pisang-pisangan dan segala sesuatu yang kaya pisang apalagi pisangnya yang keras dan besar.

nah brp nomor hp cewe mu????

Ketika Nanti Rambutku Beruban

oleh Rusdi Warge Betawi pada 25 September 2010 jam 21:15

Kita kerap berbicara tentang masa depanTapi kita tak pernah tahu apa kita akan merasakannya
Sungguh, aku ingin hari esok tetap indah seperti biasa sayang.Seperti waktu kita menyusuri jembatan pelangiSambil bergandengan tanganAtau menjala gemerlap bintang yang melekat pada bola matamu
Duh, lucu rasanya membayangkanPerihal kisah kita di masa depan.Tapi kau tahu? Aku akan selalu membutuhkanmuSeperti nantiAku membutuhkan tongkat untuk berdiri.
Apakah kelak ketika pucat salju melekatDan mencemari rambutkuKau masih ada di sini? Di sisiku?Menemaniku duduk di atas kursi goyangMenghafal nama cucu-cucu kita.
Kadang kita ke tamanMenabur umpan kepada merpati putih gelandanganBarang kali merekaBisa mengajarkan kita lebih jauh tentang kesetiaan.
Apa sinar yang datangdari perapian musim dinginAkan menghiasi kulit keriputmu yang selalu ku pandangKetika kau sedang merajut sebuah syal hangat untukku?
Tapi untuk apa syal itu?Aku bukan lelaki yang sering berpergianUntuk meneguk bir sampai bulan mengantukKarena aku akan lebih senang di rumahMengunyah waktu dengan segenap sisa gigi di rahang yang telah lapukSambil memandangi album berdebuMilik kita di masa lalu.
Bukan hanya tupai yang harus mengumpulkan kenariUntuk persediaan makanan selama musim dinginMulai sekarang kita juga harus giat menimbun lebih banyak ceritaAgar nanti bisa kita kenang kembali di hari tuaKetika pena kehabisan tintanya.


CERITA KEHIDUPAN

oleh Rusdi Warge Betawi pada 18 Oktober 2010 jam 17:45

Entah harus kumulai dari mana jalan cerita ini, rasanya tak pernah sama sekali terpikirkan di benakku, tapi kenapa tangan ini tak berdaya untuk menggoreskan satu cerita....

Yah.. mungkin para sahabat tak akan sudi membaca cerita aku ini, bahkan kemungkinan akan lantas mencemoh serta menggerutu dalam hati, tetapi sekali lagi aku sungguh tak perduli...

Kali ini Aku hanya mencoba merenungi nasibku, menceritakan sesuatu kisah yang sangat kelam kurasakan, dan sampai saat ini akupun belum mengerti apa yg sesungguhnya terjadi... Yang aku rasakan hanya kepenatan waktu dan kebosanan rutinitas saja...

Sampai saat ini aku serasa hidup di dalam kubangan lumpur yg sangat dalam, aku tenggelam dalam keheningan malam, dan terlena dalam dekapan embun yg semu serta memabukkan...

Satu tahun, dua tahun, lima tahun, hingga kini tak terasa nyaris 16 tahun aku terjelembab di sini, di dalam kehidupanku, dan tak pernah kurasakan indahnya panorama alam yg lain, aku tak pernah menyaksikan hijaunya daun, desiran angin pagi yg sejuk, bahkan kicauan dan nyanyian burung2 syahdupun tak pernah singgah ditelingaku ini.. Aku semakin bingung wahai sahabat...

Sungguh aku tak mengerti, apa yg sdg terjadi dalam kehidupan ini, kemanakah para Dewa yg dapat mendengar suara rintihan? kemana Tuhan yg selalu mengasihi umatnya? Dimana para malaikat yg sering memberikan wahyu?

Rasanya mulut ini sdh kelu menyebut-Mu, suara ini sudah parau memanggil-Mu, hati ini semakin gundah Mengharap-Mu...
Tapi kenapa sampai saat ini, aku saat ini masih disini dalam kegalauan.. aku masih disini dalam derita...

Sahabt... lihat disana, ada 3 anak laki2 dan 1 orang wanita yg menghiba, mereka menangis disaat lapar, dan mereka tertidur di saat haus, haruskah aku berlari menjauhinya, haruskah aku menutupi kenyataan hidup ini...

Kehidupan 16 tahun yg aku lalui penuh dgn kepura-puraan, penuh dengan kebohongan, aku sering tertawa dalam kesedihan, aku sering terkikik dalam kehancuran... sesungguhnya asal kalian tahu, Aku menangis... batin terisak... Hati gemuruh....

Tapi.. Percuma...  mungkin ini kata terakhir dalam hatiku... dan rasanya beban tak mungkin berkurang... Sedih tak mungkin tertawar...
biarlah semua hilang... biarlah semua tenggelam... yang terpenting aku harus mampu menanggung beban ini... aku harus terbiasa dengan kesendirian ini... yach... kesendirian dalam kubangan lumpur hitam serta bertemankan anyirnya embun yg tersapu angin malam...

Demikianlah sekelumit CERITA KEHIDUPAN ini aku goreskan, semoga dapat menjadi teman dalam kesendirian sahabat di waktu gundah...
dan semoga dapat menjadi satu inspirasi untuk dapat menantang kehidupan yg lain.... semoga.....

Jakarta, 17 Okt 2010
Buat si Derita tiada akhir....

KISAH DI AKHIR JAMAN

oleh Rusdi Warge Betawi pada 7 November 2010 jam 19:44

Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw Pernah Bersabda :
Allah menciptakan terompet yang mempunyai mulut seperti pipa yang luasnya seluas dunia. Ia mempunyai empat cabang, yang pertama berada di Timur, yang kedua di Barat, yang ketiga dibawah bumi ketujuh. Dan didalam terompet tersebut terdapat pintu-pintu sebanyak hitungan ruh makhluk. Satu pintu untuk nyawa para Nabi, satu pintu untuk ruh Malaikat, satu pintu untuk ruh Jin, dan satu pintu untuk ruh Manusia. Demikian juga terdapat pintu untuk ruh setan, binatang buas, binatang liar, binatang-binantang kecil sepeti semut dan hama, hingga mencapai tujuh puluh jenis.

Allah menyerahkannya pada Israfil as dan ia meletakkannya di mulutnya sambil menunggu kapandiperintahkannya untuk meniupnya. Israfil akan meniupnya sebanyak 3 kali tiupan. Tiupan pertama adalah tiupan peringatan sehingga gemparlah semua yang ada dilangit dan dibumi kecuali yang dikehendaki oleh Allah. Lalu Allah memerintahkan Israfil untuk memanjangkan tiupan hingga gunungmenjadi hancur, langit menjadi tercerai berai, bumi menjadi mengkerut bagaikan sampan diair. Perempuan yang mengandung saat itu juga melahirkan, yang menyusui saat itu juga air susunya berhenti, anak-anak menjadi beruban.

Sedangkan setan lari terbirit-birit kesemua penjuru. Akan tetapi Malaikat menemukan mereka, memukul wajah mereka dan memaksa mereka untuk kembali. Allah telah menggambarkan hari tersebut dengan yaumuttanad (hari panggil-memanggil), yaitu hari ketika manusia lari berpaling ke belakang.

Pada saat itu bumi terbelah. Mereka melihat ke arah langit dan mendapati bintang-bintang berhamburan, matahari dan bulan lenyap, langit jatuh satu persatu. Semua yang mati pada saat itu berada dalam kondisi lalai. Kondisi seperti itu berlangsung selama empat puluh tahun atau sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah.

Allah memerintahkan Israfil untuk melakukan peniupan kematian yang kemudian Ia berkata: "Hai ruh-ruh yang telanjang dan jasad-jasad yang hancur binasa, keluarlah dengan perintah Allah SWT." lalu matilah semua yang ada dilangit dan dibumi kecuali yang dikehendaki Allah, yaitu para saksi yang berjumlah 12 : Jibril, Mikail, Israfil, 'Izrail, dan delapan malaikat pemikul 'Arsy. Setelah itu dunia sepi tanpa manusia, jin, dan juga binatang. Pemandangan seperti inilah yang dilihat oleh Iblis -- la'natullahi'alaihi.

Allah berfirman kepada Malaikat Maut: "Aku menciptakanmu untuk membantu-Ku mencabut nyawa sejumlah orang yang pernah ada sejak pertama dan sampai akhir, dan Aku menjadikan kekuatanmu seperti kekuatan penghuni bumi dan langit. Sekarang, Aku mewakilkan kepadamu pakaian kemarahan, maka turunlah kamu dengan kemarahan dan kekuasaanKu kepada Iblis. Berikan ia pedihnya kematian yang dirasakan oleh jin dan manusia sejak pertama sampai yang terakhir dengan berlipat ganda. Dan bawalah malaikat penjaga neraka sebanyak tujuh puluh ribu yang masing-masing membawa rantai dari neraka."

Lalu Malaikat Maut meminta ijin kepada malaikat Malik untuk turun ke neraka. Dia membukakan neraka, kemudian malaikat maut turun kesana dalam bentuk yang jika penghuni langit dan bumi melihatnya maka, mereka akan mati. setelah itu ia datang ke Iblis dan langsung memukulnya. Seketika itu juga si keparat pingsan. Saat menerima pukulan tersebut, ia mengerang dengan erangan yang jika didengar oleh penghuni langit dan bumi mereka semua akan pingsan. Lalu Malaikat Maut berkata kepadanya: "Diamlah hai laknat, saya akan menyiksamu dengan kematian sesuai dengan umur yang telah kamu pakai dan kurun yang telah kamu gunakan untuk menyesatkan." 

Lalu Iblis lari ke Barat, akan tetapi Malaikat Maut tetap melihatnya, ia tetap berada dihadapannya. Kemudian ia lari ke Timur dan Malaikat Maut tetap melihatnya, ia tetap berada dihadapannya. Lalu ia menyelam ke lautan, akan tetapi laut tidak menerimanya. Ia tetap lari. Tapi tidak ada ruang baginya sampai ia berada ditengah dunia, persis diatas kuburan Adam. Ia kemudian berkata: "Hai Adam, lantaran kamu saya dilaknat dan dikutuk." Iblis kemudian berkata kepada Malaikat Maut: "Dengan apa lagi kamu akan menyiksaku dan dengan azab apalagi kamu akan mencabut nyawaku..??" "Dengan siksaan neraka syair." jawab Malaikat Maut.

Setelah itu Iblis terlempar ke tanah. Ia berteriak dan sekali waktu ia berlari, hingga akhirnya ia sampai kesuatu tempat dimana ia terjatuh. Disana penduduk neraka telah siap dengan rantai dan gelang dari neraka sehingga saat itu bumi terasa seperti api yang membara. Mereka menangkap dan merantainya dengan rantai dari neraka dan ia merasakan siksaan pencabutan nyawanya.

Allah kemudian memerintahkan lautan untuk mengering karena telah berakhir masanya, akan tetapi lautan berkata kepadanya: "Saya sangat sedih, akan kemana ombak dan kebesaranku nanti...!" Malaikat Maut kemudian berteriak kepadanya dan seketika itu juga airnya hilang, lenyap seperti tidak pernah ada. Lalu Allah memerintahkan kepada Malaikat Maut untuk meruntuhkan gunung karena telah berakhir masanya. Akan tetapi sama seperti lautan, ia juga mengeluh dan berkata: "Saya sedih, akan kemana kebesaran dan ketinggianku." Malaikat Maut berteriak, saat itu juga gunung menjadi rata. Lalu Allah memerintahkan bumi untuk hilang karena masanya telah habis akan tetapi ia juga berkata, " Saya sedih, akan kemanakah kekuasaan, pepohonan dan sungai-sungaiku...?" Malaikat Maut pada saat itu berteriak dan pada saat itu gugurlah tebing-tebingnya, lenyaplah airnya. Lalu Malaikat maut ke langit dan berteriak dengan satu kali teriakan yang menyebabkan matahari dan bulan bertubrukan dan bintang-bintangnya berantakan. Setelah itu Allah berkata kepada Malaikat Maut: " Siapakah makhlukKu yang masih tertinggal?"

"Jibril, Mikail, Israfil dan Izrail." jawab Malaikat Maut. "Sekarang cabutlah nyawa Jibril!" Lalu ia mencabutnya dan seketika itu juga Jibril terjatuh seperti onggokan gunung yang sangat besar. Setelah itu Allah memerintahkan lagi, "Sekarang cabutlah nyawa Mikail!" Setelah Malaikat Maut mencabut nyawa Mikail, Allah memerintahkan kembali untuk mencabut nyawa Israfil.

Setelah tidak ada lagi makhluk yang masih hidup selain Malaikat Maut, Allah berfirman kepadanya: "Dan sekarang kamu wahai Malaikat Maut, pergi dan matilah diantara surga dan neraka." Dia kemudian pergi dan mati sebagaimana yang diperintahkan Allah.

Setelah itu Allah berfirman: "Siapakah yang mempunyai kekuasaan hari ini?" Allah mengulang sampai tiga kali, akan tetapi tidak seorangpun yang menjawabnya sampai Allah berfirman lagi: "Yang berkuasa adalah Allah Maha Esa dan Maha Perkasa." Setelah itu Allah berfirman kembali: "Dimanakah para raja dan orang-orang yang dulu mempunyai kekuasaan...?" Lalu Allah menjadikan gunung seperti kapas yang tertiup. Allah juga melipat bumi tempat para pelaku maksiat berpesta pora. Disana Allah menciptakan Jahanam. Lalu Allah menggantikannya dengan tanah putih. Disana Allah membangun surga ketempat itulah akan dikumpulkannya seluruh makhluk.

Setelah itu Allah menghidupkan Jibril, Mikail, Israfil, dan 'Izrail. Yang pertama bangun adalah Israfil yang langsung mengambil terompet dan mendatangi Ridwan dan meminta menghias surga untuk Muhammad Saw dan Para Umatnya. Lalu Jibril datang dengan membawa Buraq yang sudah diberikan pelana dari surga dan membawa bendera hamd (pujian) dan dua buah pakaian dari surga. Untuk beberapa saat ia mencari-cari dan tidak menemukan kuburan Rasulullah Saw, beberapa saat kemudian muncullah tiang cahaya yang menjulang tinggi keatas dari kuburan beliau. Jibril kemudian berkata:
"Hai Israfil, panggillah Muhammad karena dengan panggilanmu semua makhluk akan dikumpulkan." "Tidak, kamu saja Jibril, karena kamu adalah kekasihnya selama didunia."  "Saya malu," jawab Jibril, "Tidak apa-apa, panggillah!" lalu Jibril memanggil beliau: "Wahai ruh yang harum! bangunlah untuk penentuan qadha' dan hisab dan untuk menghadap kepada Ar-Rahman." 

Setelah panggilan itu terbelahlah kubur Rasulullah dan tiba-tiba beliau sudah duduk sambil mengibas-ngibaskan debu yang ada dirambut dan dijenggot beliau. Lalu Jibril datang mendekati beliau dan memberikannya pakaian. Melihat kedatangan Jibril, Rasulullah Saw berkata kepadanya, "Jibril, Hari apa ini..?"  "Ini adalah hari kiamat, hari kebangkitan dan penyesalan," Jibril memberikan penjelasan.

Begitu mendengar penjelasan Jibril, beliau tertegun untuk beberapa saat kemudian berkata: "Kalau begitu, berikan aku kabar gembira wahai Jibril..!" 

"Saya membawakan Buraq, bendera pujian dan mahkota."  "Bukan itu maksudku." kata beliau. "Kalau begitu surga telah dipersiapkan dan neraka telah ditutup untuk menyambut kedatanganmu."  "Bukan itu maksudku. Saya ingin mengetahui nasib dari umatku yang berdosa. Mungkin saja kamu meninggalkannya diatas Sirath."
Mendengar apa yang dikatakan beliau Israfil menyela: "Demi keagungan Tuhanku, aku belum meniup terompet wahai Muhammad." Izrail memberitahukan kalo belum ada yang dibangkitkan selain mereka. Setelah mendengar itu beliau berkata: "Kalau begitu, sekarang saya bisa tenang dan lega."

Lalu beliau mengambil mahkota dan mendekat kepada Buraq. Akan tetapi Buraq berkata: "Demi keagungan Tuhanku, saya tidak mau dikendarai kecuali oleh Muhammad bin 'Abdullah sang Yatim dan pemilik Al-Qur'an.
"Hai Buraq saya adalah Muhammad," tegas beliau. Setelah mendengar itu, Buraq menjadi tenang dan beliau menaikinya, lalu pergi ke pintu surga. Sesampai disana beliau langsung bersujud. Lalu mendengar suara yang memanggilnya: "Angkatlah kepalamu karena hari ini bukanlah waktunya untuk ruku' dan sujud, melainkan hari perhitungan dan siksaan. Angkatlah kepalamu dan sekarang mintalah, Aku akan memberikannya."
"Tuhanku, apa yang Engkau janjikan untuk umatku..?"  "Aku akan memberikan apa yang membuatmu ridha." Lalu Allah memerintahkan Israfil meniup terompet kebangkitan. Israfil kemudian meniupnya dan berkata: "Wahai tulang belulang yang berserakan, jasad yang telah lebur, kulit yang sobek, rambut yang berguguran, bangunlah untuk proses pengadilan..!"

Lalu mereka bangun dengan izin Allah. Mereka melihat langit yang telah bolong, bumi yang telah diganti, matahari yang telah ditutupi, timbangan yang telah ditegakkan, surga yang telah dihamparkan serta hal-hal lainnya. Menyadari hal tersebut, mereka kemudian berkata: "Celaka, siapa yang membangkitkan kami dari tidur kami..?" Sementara orang-orang beriman berkata: "Inilah yang dijanjikan oleh Ar-Rahman. Dan telah benar apa yang disampaikan oleh para rasul."
Mereka kemudian keluar dari kubur dalam keadaan lapar dan Allah mengirim api untuk menggiring mereka ke padang Mahsyar. Disana mereka diam selama tiga ratus tahun sambil menangis.     

Dikutip dari : An-Nawadir karya dari Ahmad Syihabuddin bin Salamah al-Qalyubi